BELAJAR TANPA BATAS, BERBAGI TANPA HENTI – ILMU SEMAKIN BERHARGA KETIKA DIBAGIKAN

Metode Jigsaw

Oleh: Syahrul, M.Pd


A.Pendahuluan

Metode pembelajaran aktif semakin menjadi kebutuhan dalam dunia pendidikan, terutama ketika tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup penguasaan konten, tetapi juga pengembangan keterampilan sosial, kolaboratif, dan berpikir kritis. Salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang paling efektif dan mudah diterapkan adalah metode jigsaw. Metode ini memberikan peran aktif kepada siswa dalam proses belajar mengajar, mendorong mereka untuk bertanggung jawab tidak hanya terhadap pemahamannya sendiri tetapi juga terhadap pemahaman anggota kelompok lainnya.

B. Apa Itu Metode Jigsaw?

Metode jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif di mana siswa dibagi ke dalam kelompok kecil, dan setiap anggota kelompok diberikan tanggung jawab untuk mempelajari dan mengajarkan bagian tertentu dari materi kepada rekan-rekannya. Seperti potongan puzzle (jigsaw), masing-masing anggota membawa informasi penting yang, jika digabungkan, membentuk pemahaman utuh terhadap topik yang sedang dipelajari.

Slavin (1995) menjelaskan bahwa dalam metode jigsaw, siswa tidak hanya belajar materi tetapi juga mengembangkan keterampilan interpersonal dan tanggung jawab bersama. Metode ini memungkinkan adanya “positive interdependence,” di mana keberhasilan kelompok sangat bergantung pada kontribusi masing-masing anggota. Johnson, Johnson, & Holubec (2008) menyatakan bahwa jigsaw mendorong “positive interdependence” dan “individual accountability” yang esensial dalam pembelajaran kolaboratif. Jacobs et al. (2002) menekankan bahwa dalam pembelajaran bahasa, jigsaw sangat efektif karena siswa dilibatkan dalam berbagai bentuk komunikasi lisan dan tulisan secara otentik dan bermakna.

Penelitian oleh Mengduo & Xiaoling (2010) juga menunjukkan bahwa metode jigsaw meningkatkan kemampuan berbicara dan kerja tim dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL). Mereka mencatat bahwa siswa menjadi lebih percaya diri untuk berbicara di depan teman-teman dan lebih mudah memahami materi yang sulit.

C. Sejarah Singkat Metode Jigsaw

Metode jigsaw pertama kali diperkenalkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya pada tahun 1971 di Amerika Serikat. Mereka menciptakan metode ini sebagai solusi terhadap ketegangan rasial dan sosial di sekolah-sekolah Texas. Aronson (1978) percaya bahwa metode ini dapat menumbuhkan empati, toleransi, dan kerja sama antar siswa yang berasal dari latar belakang berbeda.

Aronson menyebut metode ini sebagai strategi yang tidak hanya meningkatkan hasil belajar akademik, tetapi juga memperkuat hubungan sosial antar peserta didik. Dalam konteks pembelajaran bahasa, metode jigsaw banyak digunakan karena kemampuannya mendorong interaksi berbahasa yang alami dan bermakna.

 D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Jigsaw

Menurut Jacobs, Power, dan Loh (2002), berikut ini adalah tahapan dalam pelaksanaan metode jigsaw:

  1. Pembentukan Kelompok Awal (Home Group)
    • Siswa dibagi dalam kelompok beranggotakan 4–6 orang.
    • Setiap anggota mendapat satu bagian materi berbeda untuk dipelajari.
  2. Pembentukan Kelompok Ahli (Expert Group)
    • Siswa dari berbagai kelompok yang memiliki bagian materi yang sama berkumpul dan membahas bagian tersebut bersama.
    • Dalam kelompok ini, siswa mendalami materi dan menyiapkan cara menyampaikannya.
  3. Kembali ke Home Group dan Mengajar
    • Siswa kembali ke kelompok asal dan secara bergiliran menjelaskan bagian materi yang telah mereka kuasai kepada teman-temannya.
  4. Diskusi dan Integrasi
    • Kelompok mendiskusikan materi secara keseluruhan dan saling melengkapi informasi.
  5. Evaluasi
    • Guru memberikan evaluasi individu atau kelompok untuk memastikan pemahaman.

 E. Contoh Penerapan Jigsaw dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Topik: Types of Paragraphs in Academic Writing

  1. Pembagian Materi:
    • Guru membagi topik menjadi beberapa subtopik: Descriptive, Narrative, Expository, Argumentative Paragraphs.
  2. Home Group:
    • Siswa dibagi menjadi 4–5 kelompok. Tiap anggota mendapat satu jenis paragraf untuk dipelajari.
  3. Expert Group:
    • Semua siswa yang mendapat topik “Descriptive Paragraph” berkumpul dan belajar bersama, begitu pula untuk subtopik lainnya.
  4. Home Group Discussion:
    • Setelah diskusi di expert group, siswa kembali ke home group dan saling mengajarkan subtopik masing-masing.
  5. Tugas dan Evaluasi:
    • Tiap siswa diminta menulis satu jenis paragraf dan menjelaskan strukturnya.
    • Guru memberi kuis atau refleksi untuk menilai pemahaman semua siswa.

F. Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw

Kelebihan:

  • Meningkatkan interaksi dan kerja sama antar siswa.
  • Mengembangkan kemampuan komunikasi dan presentasi.
  • Membantu siswa memahami materi secara mendalam.
  • Meningkatkan rasa tanggung jawab individu.

Kekurangan:

  • Membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk pelaksanaan penuh.
  • Tidak semua siswa aktif; perlu pengawasan dan bimbingan guru.
  • Jika siswa tidak mempersiapkan bagian mereka dengan baik, proses belajar bisa terganggu.

 H. Kesimpulan

Metode jigsaw adalah strategi pembelajaran kooperatif yang efektif untuk meningkatkan pemahaman materi, membangun interaksi sosial, dan mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, metode ini dapat diterapkan secara fleksibel untuk berbagai jenis materi, termasuk reading, writing, dan speaking. Dukungan literatur akademik menunjukkan bahwa jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar sekaligus memperkuat keterampilan komunikasi dan kerja sama antar siswa.


I. Daftar Pustaka

  • Aronson, E. (1978). The Jigsaw Classroom. Beverly Hills, CA: Sage.
  • Jacobs, G. M., Power, M. A., & Loh, W. I. (2002). The Teacher's Sourcebook for Cooperative Learning: Practical Techniques, Basic Principles, and Frequently Asked Questions. Thousand Oaks: Corwin Press.
  • Johnson, D. W., Johnson, R. T., & Holubec, E. J. (2008). Cooperation in the Classroom. Edina, MN: Interaction Book Company.
  • Slavin, R. E. (1995). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Boston: Allyn and Bacon.
  • Mengduo, Q., & Xiaoling, J. (2010). Jigsaw Strategy as a Cooperative Learning Technique: Focusing on the Language Learners. Chinese Journal of Applied Linguistics, 33(4), 113–125.

 

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Metode Jigsaw"

Posting Komentar