Jangan lelah untuk berbagi sebagai wujud rasa syukur atas nikmat-ALLAH SWT.

11 Okt 2024

RELIABILITAS

 

Reliability dalam penelitian berfungsi untuk memastikan konsistensi hasil. Ketika sebuah alat ukur atau tes digunakan, hasilnya harus tetap konsisten jika diuji ulang dalam situasi yang serupa. Ada beberapa jenis reliability:


    1. Test-Retest Reliability

Mengukur konsistensi hasil dari tes yang sama saat diberikan pada dua waktu berbeda.

      Contoh:   Seorang psikolog memberikan tes IQ kepada siswa pada bulan Januari, kemudian memberikan tes yang sama kepada siswa tersebut pada bulan Februari. Jika hasil tes IQ siswa sama atau mirip, maka instrumen tersebut memiliki test-retest reliability yang baik.

  2. Inter-Rater Reliability

Mengukur konsistensi penilaian dgn dua atau lebih penilai (rater) yang mengevaluasi hal yang sama.

   Contoh:   Dua guru bahasa Inggris menilai esai yang sama. Jika kedua guru memberikan nilai yang hampir sama untuk esai tersebut, maka inter-rater reliability tinggi. Untuk mengukur ini, digunakan Cohen's Kappa atau Intraclass Correlation.

 3. Parallel Forms Reliability

Mengukur konsistensi antara dua versi alat ukur yang berbeda, tetapi dimaksudkan untuk mengukur konsep yang sama.

Contoh:   Dalam tes bahasa Inggris, ada dua versi soal yang berbeda untuk menghindari kecurangan. Jika kedua versi soal tersebut diberikan kepada sekelompok siswa dan hasilnya menunjukkan korelasi yang tinggi, berarti alat tes tersebut memiliki parallel forms reliability yang baik.

 4. Internal Consistency Reliability

Mengukur seberapa erat hubungan antara item-item dalam satu instrumen untuk mengukur konsep yang sama.

Contoh:   Sebuah kuesioner tentang kecemasan terdiri dari 10 pertanyaan. Jika item-item tersebut saling berkorelasi (misalnya dengan nilai Cronbach's Alpha > 0.7), maka instrumen tersebut memiliki internal consistency reliability yang baik.

 5. Split-Half Reliability

 Mengukur konsistensi hasil dengan membagi tes menjadi dua bagian, kemudian membandingkan skor dari kedua bagian tersebut.

Contoh:   Dalam tes matematika dengan 20 soal, Anda membagi tes menjadi dua (misalnya soal nomor ganjil dan soal nomor genap). Jika hasil dari kedua bagian tes menunjukkan korelasi yang tinggi, berarti instrumen memiliki split-half reliability yang baik.

 Cara Meningkatkan dan Mengukur Reliability

·        Konsistensi dalam Prosedur Pengukuran: Gunakan metode yang sama setiap kali mengukur.

·        Pelatihan Penilai (Rater): Jika menggunakan penilai manusia, latih mereka agar dapat menilai dengan konsisten.

·        Pertahankan Kondisi yang Sama: Jaga agar kondisi saat melakukan pengukuran tetap sama antara satu waktu dan waktu lainnya.

·        Uji Statistik: Gunakan alat statistik seperti Cronbach’s Alpha, Cohen’s Kappa, atau korelasi Pearson untuk menguji konsistensi data.

 

Referensi

Bryman, A., & Bell, E. (2011). Business Research Methods. Oxford University Press.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.

Cronbach, L. J. (1951). "Coefficient alpha and the internal structure of tests." Psychometrika, 16(3), 297-334.

 Landis, J. R., & Koch, G. G. (1977). "The measurement of observer agreement for categorical data." Biometrics, 33(1), 159-174.

Salkind, N. J. (2010). Encyclopedia of Research Design.

Tavakol, M., & Dennick, R. (2011). "Making sense of Cronbach's alpha." International Journal of Medical Education, 2, 53-55.

 Trochim, W. M. K. (2006). The Research Methods Knowledge Base.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar