Jangan lelah untuk berbagi sebagai wujud rasa syukur atas nikmat-ALLAH SWT.

13 Agu 2024

QUASI vs TRUE EKSPERIMEN


Penelitian quasi eksperimen dan true eksperimen adalah dua metode yang sering digunakan dalam ilmu sosial dan pendidikan untuk mengevaluasi hubungan sebab-akibat. Keduanya bertujuan untuk mengukur efek suatu intervensi, tetapi ada perbedaan signifikan dalam desain dan validitas internal.


True Eksperimen

True eksperimen adalah metode penelitian yang sangat diandalkan dalam mengidentifikasi hubungan sebab-akibat karena melibatkan randomisasi partisipan ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Randomisasi ini memastikan bahwa setiap perbedaan hasil antara kelompok dapat secara langsung dikaitkan dengan intervensi yang diberikan, bukan faktor lain yang tidak terkontrol.

Donald T. Campbell dan Julian C. Stanley, dalam buku mereka yang direvisi pada tahun 2015, Experimental and Quasi-Experimental Designs for Research, menekankan bahwa “true eksperimen dengan randomisasi adalah metode paling valid untuk menentukan hubungan sebab-akibat karena mengurangi kemungkinan bias atau pengaruh variabel pengganggu.” Mereka menggarisbawahi pentingnya randomisasi dan kontrol yang ketat dalam menjaga validitas internal, yang merupakan keunggulan utama dari true eksperimen.

 Quasi-Eksperimen

Quasi-eksperimen, di sisi lain, tidak melibatkan randomisasi, yang membuatnya lebih fleksibel dan sering digunakan dalam situasi di mana randomisasi tidak memungkinkan atau tidak etis. Dalam quasi-eksperimen, peneliti tetap membandingkan kelompok yang menerima intervensi dengan kelompok yang tidak, tetapi pembagian kelompok dilakukan berdasarkan faktor-faktor lain selain acak.

Thomas D. Cook dan Donald T. Campbell, dalam revisi terbaru karya mereka pada tahun 2014, Quasi-Experimentation: Design & Analysis Issues for Field Settings, menjelaskan bahwa “quasi-eksperimen adalah alternatif yang diperlukan ketika randomisasi tidak memungkinkan, namun harus diakui bahwa tanpa randomisasi, terdapat risiko yang lebih besar bahwa variabel luar akan mempengaruhi hasil, sehingga membuat kesimpulan sebab-akibat menjadi kurang pasti.” Hal ini menekankan bahwa meskipun quasi-eksperimen dapat memberikan wawasan berharga, risiko bias lebih tinggi karena kontrol terhadap variabel luar tidak sekuat dalam true eksperimen.

 Perbedaan Utama

Perbedaan prosedur antara penelitian eksperimen murni dan eksperimen kuasi terletak pada populasi dan sampel yang digunakan. Dalam penelitian eksperimen murni, sampel yang digunakan dalam eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen (Sugiyono, 2012: 112).

 True eksperimen, dengan randomisasi, menawarkan validitas internal yang lebih tinggi karena lebih mampu mengontrol variabel luar. Sebaliknya, quasi-eksperimen lebih rentan terhadap bias dan variabel gangguan, namun menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, terutama dalam konteks dunia nyata di mana randomisasi mungkin tidak praktis atau tidak etis.

 Kesimpulan

Secara keseluruhan, true eksperimen dianggap sebagai metode yang lebih kuat dalam menentukan hubungan sebab-akibat, seperti yang ditegaskan oleh Campbell dan Stanley. Namun, ketika kondisi praktis menghalangi randomisasi, quasi-eksperimen menjadi alternatif yang berharga, meskipun dengan risiko bias yang lebih tinggi, sebagaimana diungkapkan oleh Cook dan Campbell. Kedua metode ini memiliki tempat masing-masing dalam penelitian, tergantung pada konteks dan tujuan studi.

 

Referensi:

Campbell, D. T., & Stanley, J. C. (2015). *Experimental and Quasi-Experimental Designs for Research (Revised Edition). Chicago: Rand McNally College Publishing Company.

Cook, T. D., & Campbell, D. T. (2014). *Quasi-Experimentation: Design & Analysis Issues for Field Settings (Revised Edition). Boston: Houghton Mifflin.

Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar