Validitas adalah aspek penting dalam instrument penelitian. Scarvia B. Anderson, menyatakan bahwa sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun uji validitas perlu dilakukan guna mengukur sah atau tidaknya suatu instrumen. Instrumen yang mempunyai validitas tinggi akan memiliki kesalahan pengukuran yang kecil, sehingga nilai setiap subyek yang diperoleh instrumen tersebut tidak jauh berbeda dari yang sesungguhnya. Tanpa validitas, hasil penelitian mungkin tidak akurat atau tidak relevan dengan pertanyaan penelitian. Berikut adalah jenis-jenis validitas yang umum digunakan dalam penilaian instrumen penelitian:
1. Content Validity (Validitas
Isi)
Validitas isi
mengukur sejauh mana item dalam instrumen mencakup seluruh domain atau isi yang
ingin diukur. Dalam pendidikan, misalnya, validitas isi memastikan bahwa soal
ujian mencakup semua topik yang telah diajarkan. Menurut Polit dan Beck (2021),
validitas isi seringkali melibatkan penilaian dari para ahli untuk memastikan
bahwa item-item yang disertakan relevan dan representatif terhadap konsep yang
diukur .
2. Construct Validity
(Validitas Konstruk)
Validitas
konstruk adalah ukuran sejauh mana instrumen mengukur konsep teoretis yang
dimaksud. Sebagai contoh, dalam mengukur kecerdasan emosional, validitas konstruk
memastikan bahwa instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek kecerdasan
emosional. Trochim, Donnelly, dan Arora (2016) menyatakan bahwa validitas
konstruk melibatkan pengujian hipotesis teoretis yang berkaitan dengan konstruk
tersebut untuk memastikan keakuratannya .
3. Criterion-Related Validity
(Validitas Kriteria)
Validitas kriteria mengukur sejauh mana hasil dari instrumen penelitian berkorelasi dengan hasil dari instrumen atau ukuran lain yang sudah divalidasi. Validitas kriteria dapat dibagi menjadi dua:
- Concurrent Validity (Validitas Konkuren): Mengukur sejauh mana hasil instrumen sesuai dengan kriteria lain yang diukur pada waktu yang sama.
- Predictive Validity (Validitas Prediktif): Mengukur kemampuan instrumen dalam memprediksi hasil di masa depan. Menurut Cohen, Swerdlik, dan Sturman (2018), validitas kriteria penting untuk mengevaluasi efektivitas prediktif atau diagnostik suatu instrumen .
4. Face Validity (Validitas
Wajah)
Validitas
wajah adalah jenis validitas yang paling mendasar, di mana peneliti
mengevaluasi apakah instrumen tampak secara kasat mata seperti mengukur apa
yang seharusnya diukur. Walaupun sederhana dan subjektif, validitas ini penting
karena dapat mempengaruhi cara responden memandang dan menjawab instrumen
tersebut. Menurut Taherdoost (2016), validitas wajah sering digunakan pada
tahap awal pengembangan instrumen untuk memastikan persepsi yang baik dari
responden .
5. External Validity
(Validitas Eksternal)
Validitas eksternal
berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke
populasi lain, situasi, atau waktu yang berbeda. Menurut Creswell dan Creswell
(2022), validitas eksternal memastikan bahwa hasil penelitian tidak hanya
relevan dalam kondisi eksperimental tertentu, tetapi juga dapat diterapkan
lebih luas .
6. Internal Validity
(Validitas Internal)
Validitas
internal memastikan bahwa hubungan sebab-akibat yang diidentifikasi dalam
penelitian benar-benar mencerminkan hubungan antara variabel yang diteliti,
bukan disebabkan oleh faktor lain. Saunders, Lewis, dan Thornhill (2019)
menekankan bahwa validitas internal adalah kunci untuk memastikan bahwa hasil
penelitian menggambarkan hubungan kausal yang akurat .
Referensi:
Creswell,
J. W., & Creswell, J. D. (2022). Research Design: Qualitative,
Quantitative, and Mixed Methods Approaches (6th ed.). SAGE Publications.
Polit,
D. F., & Beck, C. T. (2021). Nursing Research: Generating and Assessing
Evidence for Nursing Practice (11th ed.). Wolters Kluwer.
Saunders,
M., Lewis, P., & Thornhill, A. (2019). Research Methods for Business
Students (8th ed.). Pearson.
Scarvia B. anderson, et all, (1975) Encyclopedia of
Educational Evaluation, Jossey-Bass Publishers
Taherdoost,
H. (2016). Validity and Reliability of the Research Instrument; How to Test
the Validation of a Questionnaire/Survey in a Research. International
Journal of Academic Research in Management (IJARM), 5 (3), 28-36.
Trochim,
W. M., Donnelly, J. P., & Arora, K. (2016). Research Methods: The
Essential Knowledge Base (2nd ed.).
Cengage Learning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar